Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BUMN yang memiliki kinerja yang membanggakan dan memiliki daya saing global

 

Sistem Ekonomi Indonesia

Di samping mengemban misi sebagai roda penggerak perekonomian di Indonesia, BUMN juga harus memberikan kontribusi pendapatan kepada negara. Namun dalam kenyataannya, banyak BUMN yang belum dapat bekerja secara efisien.

Berikanlah penjelasan mengenai permasalahan BUMN ini , apa yang harus dilakukan untuk menciptakan BUMN yang  memiliki kinerja yang membanggakan dan memiliki daya saing global.

Jawab!

Saya akan menjabarkan permasalahan BUMN sesuai modul lalu memberikan solusi sesuai pendapat saya bahwa, Budaya  birokrasi  telah  mengakar  kuat  dalam  budaya  korporasi  dan  hal ini   menurut   Bin   Nahadi   (2007)   membawa   beberapa   masalah   dalam pengelolaan BUMN, yakni :

a)      stigma bahwa BUMN adalah “tempat basah”

adanya Kepmen  BUMN  No  236/MBU/2011 tentang “Pendelegasian  Sebagian  Kewenangan  dan/atau  Pemberian  Kuasa  Menteri  NegaraBUMN sebagaiWakil Pemerintah selaku Pemegang Saham/RUPS pada Perusahaan Perseroan(Persero)  dan  Perseroan  Terbatas  serta  Pemilik  Modal  pada  Perusahaan  Umum  (Perum)kepada  Direksi,  Dewan  Komisaris/Dewan  Pengawas  dan  Pejabat  Eselon  I  di  LingkunganKementerian  BUMN”, yang mengakibatkan  banyak  campur  tangan  berbagai  pihak  baik  secara  personal maupun   institusi. Sehingga  memperburuk   kinerja   Kementerian   BUMN   sehinggamenimbulkan  kerugian  negara.

Solusi :

Adanya Penerapan “Program 100 hari Kementrian BUMN” terkait progress BUMN dalam kurun waktu 3 bulan kedepan agar BUMN terhindar dari Perilaku Nepotisme pejabat, sehingga BUMN mampu mengekspansi ke pasar global

b)     Kurangnya independensi BUMN

budaya   birokrasi   menyebabkan kurangnya  kemandirian  BUMN.  Statusnya  sebagai  unit  usaha milik  negara menyebabkan  lemahnya inisiatif,  kreativitas  dan  daya  hidup  BUMN.

Solusi :

Pada Hakikat BUMN adalah menjadi agen pembangunan nasional maka langkah inovatif yang dilakukan adalah dengan menyatukan beberapa BUMN ke dalam satu perusahaan induk (holding) dengan dibentuknya perusahaan induk juga diharapkan mampu meningkatkan investasi BUMN. Sehingga ketergantungan BUMN terhadap APBN pun semakin berkurang.

c)      budaya ‘Milik  Negara’ seringkali  menggoda  pemerintah  untuk memperlakukan  BUMN  sebagai  hak  milik  dan  alat  politik

hal inilah  yang  menempatkan  BUMN  pada  posisi yang  sulit  untuk  membuat  dan  melaksanakan  keputusan-keputusan  strategis yang   diperlukan   untuk   dapat   bereaksi   terhadap   perubahan   lingkungan. BUMN  menjadi  lebih  birokratis,  lamban,  serta  kehilangan  keluwesan  dan kegesitan   usaha   yang   diperlukan   untuk   menghadapi   berbagai   tuntutan lingkungan   bisnis,   terutama   dalam   suasana   keterbukaan   ekonomi dunia dewasa ini. pemerintah  untuk memperlakukan  BUMN  sebagai  hak  milik  dan  alat  politik  secara  tidak proporsional

Solusi :

Memperbaiki budaya organisasi dalam BUMN dengan menerapkan kepemimpinan   transformasional. Sebab,   implementasi   kepemimpinan   transformasional ini memerlukan  pondasi  nilai  moral dan  motivasi yang  kuat  baik  dari  sang  pemimpin  maupun bawahan, serta komitmen dari bawahan untuk melakukan tugas melebih kepentingan mereka sendiri demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan organisasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar